BITUNG, bitungnews.id — Kinerja sejumlah anggota DPRD Kota Bitung kembali menjadi sorotan publik setelah sebagian besar legislator absen dalam agenda turun lapangan ke perusahaan CV. Multi Rempah di Kelurahan Pinokalan, Kecamatan Ranowulu, Senin (6/10/2025).
Agenda tersebut sejatinya bertujuan meninjau langsung persoalan antara pihak perusahaan dengan mantan karyawannya yang tengah bersengketa terkait pesangon pasca pemecatan. Namun, dari delapan anggota dewan yang dijadwalkan hadir, hanya dua orang yang turun langsung menemui para pekerja: Cherry Mamesah dan Abigael Sigarlaki.
Kehadiran keduanya mendapat apresiasi dari masyarakat karena dianggap benar-benar menjalankan fungsi sebagai wakil rakyat. Sebaliknya, nama-nama seperti Nabsar Badoa, Imran Lakodi, Maikel Walewangko, Evi Sumarauw, Edwin Podo, dan Devie Barakati menuai kritik keras karena tidak menghadiri turlap meski undangan resmi telah disampaikan.
Tokoh Pemuda Kota Bitung, Ical Mamuntu, mengecam ketidakhadiran para wakil rakyat tersebut. Menurutnya, sikap abai terhadap persoalan rakyat kecil mencerminkan lemahnya komitmen DPRD dalam memperjuangkan keadilan sosial.
“Kalau anggota DPRD tidak mau turun dan mendengar langsung suara rakyat, lalu untuk apa mereka duduk di kursi dewan? Hanya dua yang datang, sisanya tidak hadir. Ini memalukan,” tegas Ical kepada wartawan, Selasa (7/10/2025).
Lebih lanjut, Ical menyebut publik mulai meragukan integritas dan keberpihakan sejumlah anggota DPRD Bitung. Ia bahkan berencana menyurati DPR RI dan MPR untuk meminta evaluasi terhadap kinerja oknum-oknum dewan yang dianggap tidak menjalankan tugas representatifnya.
“Oknum anggota dewan yang tidak pro rakyat dan tidak menjalankan tugasnya dengan baik, lebih baik mundur dari jabatannya. Jangan cuma duduk diam saat rakyat menderita,” pungkasnya lantang.
Sementara itu, anggota DPRD Cherry Mamesah yang hadir dalam kegiatan tersebut menyampaikan bahwa sebagian rekan dewan berhalangan karena adanya rapat Badan Musyawarah (Bamus) yang digelar di waktu bersamaan.