BITUNG, bitungnews.id — Pemerintah Kota Bitung terus menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata berkelanjutan. Hal itu tercermin dalam kegiatan penanaman mangrove yang digelar di kompleks wisata Batu Angus, Kelurahan Kasawari, Kecamatan Aertembaga, Kamis (9/10/2025).
Kegiatan tersebut dipimpin langsung oleh Wali Kota Bitung Hengky Honandar, SE, didampingi Sekretaris Daerah Ir. IGN Rudy Theno, ST, MT, MAP, serta diikuti oleh unsur Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), komunitas lingkungan, pelajar, dan kelompok sadar wisata.
Penanaman mangrove ini menjadi bagian dari rangkaian Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025, ajang tahunan yang menjadi ikon pariwisata Kota Bitung.
Wali Kota Hengky Honandar menegaskan, pelestarian alam merupakan fondasi utama dalam pembangunan sektor pariwisata yang berkelanjutan.
“Kita tidak bisa berbicara tentang pariwisata berkelanjutan tanpa menjaga lingkungan. Penanaman mangrove ini bukan hanya simbol, tapi langkah nyata untuk melindungi pesisir dan memperkaya ekosistem laut Bitung,” ujar Hengky Honandar.
Ia juga mengajak seluruh masyarakat untuk aktif menjaga alam sebagai aset terbesar daerah.
“Mari kita rawat bersama. Mangrove bukan hanya menahan abrasi, tapi juga menjadi rumah bagi berbagai biota laut yang menjadi daya tarik wisata,” tambahnya.
Sementara itu, Sekda Kota Bitung, Rudy Theno, menyebut kegiatan ini merupakan perwujudan semangat “Harmony in Diversity” yang diusung dalam FPSL 2025.
“Melalui kolaborasi Forkopimda dan masyarakat, kita ingin menunjukkan bahwa Bitung bukan hanya kota industri, tapi juga kota hijau yang peduli terhadap keberlanjutan lingkungan,” ujarnya.
Dalam kegiatan tersebut, ratusan bibit mangrove ditanam di sepanjang garis pantai Batu Angus. Langkah ini diharapkan dapat mengurangi risiko abrasi dan menjaga keseimbangan ekosistem pesisir, sekaligus mempercantik kawasan wisata andalan Bitung itu.
Festival Pesona Selat Lembeh (FPSL) 2025 menjadi momentum penting bagi Kota Bitung untuk memperkenalkan keindahan bahari, budaya, dan kuliner lokal kepada wisatawan nasional maupun mancanegara.
Penanaman mangrove ini menjadi simbol sinergi antara pelestarian lingkungan dan pengembangan pariwisata yang ramah alam. Pemerintah Kota Bitung menegaskan akan menjadikan kegiatan serupa sebagai agenda rutin demi menjaga manfaatnya bagi generasi mendatang.